Rabu, 01 Juni 2016

Namo Jering Kutambaru

Namo Jering, merupakan salah satu sungai yang paling sering dikunjungi masyarakat sekitar Desa Kutambaru untuk mandi – mandi layak nya pemandian sungai lain nya seperti pemandian sungai sembahe. Air nya yang bersih, segar, dan tergolong masih alami juga kerap dijadikan masyarakat sekitar untuk air minum dirumah karena belum tercemar sampah. Selain itu, di Namo jering juga sering dijadikan masyarakat sekitar untuk mandi pangir (Erpangir). Namo Jering terletak dipinggiran desa Kutambaru, tepatnya di jalan Kutambaru – Pernantin. Jadi Namo Jering tidak hanya dikunjungi oleh warga Kutambaru saja, tetapi dikunjungi juga oleh warga kampung sekitar, seperti Sarimunte, Tiga siempat, Sugihen, dan Desa Pernantin. Setiap Kerja tahun, Namo jering paling banyak dikunjungi oleh tamu – tamu (kade-kade) dari jauh untuk bersantai, bermain, dan mandi. Selain Namo jering, ada juga pemandian sungai lain nya yang ada di Kutambaru, yaitu Lau Julu dan Lau Belin. Dulu nya,Lau julu adalah primadona di Kutambaru, karena lau julu tidak pernah sepi oleh anak-anak SD dan SMP sepulang sekolah untuk berenang dan bermain-main. Tetapi kondisinya tidak seperti dulu lagi karena sudah rusak oleh penebangan Pohon pinus disekitar aliran sungai yang menyebabkan ranting-ranting pohon berjatuhan ke sungai. Mulih sekolah pinter laus ku lau julu, erlangi-langi ras teman-teman, engkawil, nuci uis, njamah ras sideban na. dan lau julu sekarang tinggal kenangan. Seandainya saja ada yang peduli, Lau julu dan aliran sungai lain nya berpotensi besar dijadikan wisata pemandian alam.
            Dibawah aliran Sungai Namo jering, sekitar 10 menit dari jalan raya, bisa kita temui Air Terjun Sibelangkem dengan ketinggian 5 – 8 meter. Jalan yang dilalui ke lokasi tersebut cukup ekstrim meski dekat dari jalan raya. Jalanan setapak, becek, dan semak akan sedikit membuat perjalanan menuju lokasi air terjun tersebut memberikan sedikit tantangan. Selain itu, kita harus menuruni jurang yang terjal dan licin, kita hanya bisa berpengangan ke akar-akar pohon yang ada disitu untuk bisa sampai di bawah. Setelah sampai dibawa baru bisa menikmati air terjun Sibelangkem yang masih alami seraya mengambil foto atau sekedar menikmati air nya yang segar.

Di lokasi tersebut, kita juga bisa menemui satu lubang di dinding tebing berbentuk gua. Sampai sekarang belum ada keterangan jelas mengenai gua tersebut. Yang pasti bagi anda yang ingin berkunjung, berhati-hatilah, jaga kesopanan, jaga kebersihan, jaga diri saat berkunjung ke tempat tersebut. (Rendy R. Sinulaki)

Sabtu, 26 Desember 2015

Turi-Turin Kucing Mbiring

Sebuah kisah terlahir dari Tanah Karo simalem, kisah seekor anak kucing hitam dimana dia tidak terima dilahirkan oleh seekor kucing hitam jelek.
kemudian dia ingin mencari ibu baru yang menurut dia pantas untuk dijadikan ibu.
suatu hari dia menjumpai Matahari. dia melihat Matahari yang bersinar terang dan indah.
"Wahai Matahari, sinar mu sungguh indah bercahaya, mau kah kau menjadi ibuku? aku malu punya ibu kucing hitam yang jelek" tanya nya kepada sang Matahari. "Cahaya ku tidak selalu bisa bercahaya karena ada Awan yang bisa menutupiku, tanya lah kepada awan, munkin dia mau menjadi ibumu" Jawab Matahari.
kemudian dia pergi mendatangi sang Awan. "Awan putih engkau sungguh hebat bisa menutupi Matahari, Ibu ku hitam dan jelek, mau kah engkau menjadi ibuku? " tanya anak kucing.
"Wahai anak kucing, aku tidak lah sekuat yang kamu kira, aku selalu ditiup angin kesana kemari. maka dari itu, tanyalah kepada Angin, munkin dia mau menjadi ibumu" Jawab nya.
Dia langsung menemui sang Angin. "Wahai angin, mau kah kamu menjadi ibuku, kamu sungguh hebat bisa meniup awan kesana kemari, ibuku hitam dan jelek" terangnya.
"Wahai anak kucing, pergi dan tanyalah kepada gunung, karena aku selalu terpecah ketika menabrak Gunung" Jawabnya.
pergilah dia menemui Gunung "Wahai gunung yang megah, Engkau sungguh hebat bisa mengalahkan angin, ibuku hitam dan jelek, mau kah kamu menjadi ibuku?" tanyanya
kemudian Gunung menjawab "Aku tidak bisa menjadi ibu mu, karena ada Tikus yang selalu menggerogoti tubuhku dan aku bisa hancur ".
Kemudian dia mencari Tikus dan mendapatkannya, "Wahai Tikus, maukah kamu menjadi ibuku, karena kamu sangat hebat bisa menghancurkan Gunung sedangkan ibuku hitam dan jelek. aku sangat malu".
kemudian sangTikus menjawab "Aku tidak bisa menjaga mu, karena ada Kucing Hitam yang menyeramkan. aku dan anak-anak ku selalu ketakutan ketika Kucing Hitam datang"
kemudian anak kucing tersebut pergi. "Ternyata mencari ibu yang sempurna itu susah, dan ibu yang sekarang ini bisa menjaga ku. bagaimana pun dia tetap ibuku, yang melahirkan aku meski dia hitam" Pikirnya.
Dan dia kembali mendapat Ibu nya sendiri. :)

=TAMAT=


Kurang lebih seperti itulah cerita nya...
mohon maaf bilamana ada kesalahan :)
dan maksud dari cerita tersebut adalah mengajak kita menerima kekurangan orang tua kita sendiri.
bagaimana pun mereka tetap orang tua kita sendiri...

"Nande nge maka Nande"

klik link dibawah ini untuk melihat video dalam bahasa Karo

Minggu, 20 September 2015

Mejuah-juah

"Mejuah-juah" merupakan sapaan dalam bahasa Karo.
Mulai dari mana ya? hahahaha
ini pertama kali saya membuat artikel (atau tepatnya tulisan tanpa arti) :D
di blog ini, saya ingin mencoba untuk memperkenalkan Budaya Karo dengan cara berbeda, atau bisa di bilang dengan cara yang sederhana (sebenarnya saya juga hanya tau sedikit) hehehe :D

okelah,ada baiknya saya memperkenal kan diri saya lebih dahulu :)
Nama saya Rendy Rabensi marga Sembiring bebere Perangin-angin, kempu Karo-karo, Binuang Tarigan, Kampah Ginting, dan Soler Tarigan :D (Lengkap sudah)

Tau nga artinya ?? :v hahahah
pasti banyak yg belum tau, okelah enda penjelasen na Turang/Senina/Impal :

1. Merga
    Merga ini diperoleh dari Ayah. Berhubungan karena Ayah saya bermerga Sembiring, jadi otomatis saya juga bermerga Sembiring. (Mama Biring ndu aku mpal)

2. Bere
    Bere ini diperoleh dari beru Ibu, Ibu saya Beru Perangin-angin so udah tau kan?? :D saya bebere Tambar Malem, Merga/Beru Perangin-angin sering disebut Tambar Malem :D

3. Kempu
    Kempu didapat dari Nenek (Nini) dari Ibu atau Beru Nenek. Nenek dari Ibu saya Beru Karo jadi saya Kempu Karo

4. Binuang
    Binuang didapat dari Nenek (Nini) dari Ayah atau Beru Nenek. Nenek dari Ayah saya Beru Tarigan jadi saya Binuang Tarigan

5. Kampah
    Kampah didapat dari Kakek (Bulang) dari Ayah, Bebere dari Kakek ini yang menjadi Kampah Kita. Kakek dari Ayah saya Bermerga Sembiring Bebere Ginting. Jadi saya Kampah Ginting.

6. Soler
    Soler didapat dari Kakek (Bulang) dari Ibu, Bebere dari Kakek ini yang menjadi Soler Kita. Kakek dari Ibu saya bermerga Perangin-angin Bebere Tarigan. Jadi saya Soler Tarigan.

Itulah dia penjelasan nya....
So, kalau kamu anak muda Karo, kamu wajib tau itu semua...
kalau belum tau silahkan tanya sama orang tua di rumah ya :D
saya juga baru tanya sama kedua orang tua saya ketika mau menulis artikel ini :v hahahaha

oke, saya lanjut perkenalan nya....
Kampung saya ada di Desa Kutambaru Kecamatan Munte Kabupaten Karo,
Tempat/Tgl lahir : Kutambaru,14 April 1995....
Dulu saya sekolah Dasar di Kampung saya, SD Negeri 040510 Kutambaru yang pada waktu itu Kepala Sekolah nya adalah Nande Tengah saya ( Istri dari Saudara Kandung Ayah ). Kemudian lanjut SMP di kampung juga, dan pada waktu itu juga Kepala Sekolah nya adalah Bapa Tengah saya juga ( Saudara laki2 kandung Ayah) :D....
Setelah tamat SMP, saya melanjutkan Sekolah ke Kota Lemang, Kota Tebing Tinggi....
Disana saya masuk di SMK Negeri 4 Tebing Tinggi Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Karena Hoby saya menjurus ke Bidang Teknologi, jdi selama sekolah disana saya mendapat banyak prestasi di bidang kejuruan (bisa dibilang begitu) :D
Selama sekolah disana, saya juga mengikuti Ekstrakulikuler Polisi Keamanan Sekolah (PKS). saya ikut itu karna Cita-cita saya sebenarnya adalah menjadi Polisi :v hahahaha
saya cukup akrab dengan Polisi disana, karna saya juga tinggal dengan impal saya ( Abang sepupu anak dari saudari Ayah saya ) jadi saya juga sering main-main ke kantor nya :D

Setelah tamat SMK, saya beralih ke Medan....
saya ke medan sebenarnya karna saya tidak lulus SNMPTN waktu itu, kalau saya lulus, saya udah kuliah di UI... (Nafsu tingkat dewa Zeus) hahahah :v
Di Medan saya tinggal bersama Bapak Uda saya ( Saudara Angkat Ayah ) yang dia adalah seorang Pendeta GBKP, namanya Pdt. Jepta Pelawi.
 Di Medan saya bekerja di Service barang-barang elektronik. sebenarnya bukan bekerja, tapi tujuan waktu adalah untuk belajar. karna elektronik berbeda dengan komputer, keahlian ku ada di Komputer. jadi agak-agak susah saat bekerja(belajar) disana.

Lepas dari itu, saya kembali ke kampung untuk merencanakan perjalanan ke depan nya, berhubung karna saya tidak kuliah jadi saya perlu membuat rencana kemana saya akan pergi untuk mencari kerja.
dan saya memutuskan untuk membuka usaha sendiri. berhubungan saya lulusan Komputer, jadi saya memanfaatkan keahlian saya untuk membuka warnet sendiri :D
dan sekarang saya bisa kuliah :D
tapi modal usaha nya tetap dari orang tua yang saya pinjam dan saya bayar secara mencicil :v

Kami 3 bersaudara, saya anak kedua...
Abang saya paling besar bernama Risky Rezeki Sembiring Lulusan Universitas Sriwijaya Palembang Jurusan Hukum (S1)....
dan adik saya bernama Elisyeva Primsa Kita Br Sembiring yang sekarang sekolah di SMA Plus Efarina Etaham di Simalungun.

sekian perkenalan dari saya, saya bangga jadi orang karo :D
"Mejuah-juah"
 Foto saat Acara Pelantikan Persadan Muda-Mudi Kutambaru yang Berdomisili Medan

Kamus Karo